Laporan pengecoran? Ya tepatnya
laporan tentang penggunaan ReadyMix. Dari sekian m3 readymix yang dipesan
dipakai untuk pengecoran pekerjaan yang mana saja. Dengan membuat laporannya
dapat diketahui penggunaannya.
Sebetulnya laporan seperti ini
jarang ditemui atau dibuat oleh kontraktor, bukan berarti tidak penting. Sebab
laporan ini hanya bersifat internal proyek, tidak ada hubungannya dengan
pemberi tugas kecuali pemberi tugas meminta.
Fungsi dari laporan ini adalah
untuk memonitor pemakaian readymix (tidak tertutup untuk pemakaian
material lainnya) dan meminimalisir kemungkinan resiko
yang menyebabkan pemakaian readymix berlebihan. Selain itu juga bisa dijadikan
sebagai bahan untuk manganalisis pekerjaan dengan memperhatikan metode pengerjaan
dan kendala yang dihadapi.
Contoh laporan yang pernah saya
buat seperti gambar dibawah ini :
Laporan Minggu I
Laporan Minggu II
Laporan Minggu III
Laporan Minggu I
Laporan Minggu II
Laporan Minggu III
- OE = Owner Estimate atau kontrak awal
- EE = Engineering Estimate atau volume sesuai gambar (dihitung lagi)
- RE = Real Estimate atau volume readymix terpasang
- Volume lapangan adalah volume readymix per hari
- Akumulasi = jumlah volume lapangan
- Sisa = OE atau EE dikurangi RE
- Hitung kebutuhan readymix sesuai kondisi lapangan kurangi kemungkinan sisa
- Readymix yang dipesan usahakan kelipatan dari kapasitas truck mixer
- Jika tidak memungkinkan persiapkan pekerjaan lainnya untuk menampung sisa readymix (buat cansteen, tutup saluran, dll). Yang ini boleh dibilang harus diadakan setiap pengecoran.
- Peralatan kerja, gerobak, ember, bak penampung, vibrator, dll
Dengan menerapkan point-point
diatas maka pemakaian readymix dapat dikontrol dengan baik dan sisa readymix dapat
ditekan serendah mungkin. Begitu juga dengan kapasitas dari truck mixer dari
supplier readymix apakah volumenya pas atau kurang.
Beberapa analisis menyatakan
bahwa besarnya readymix yang tidak terpakai atau sisa sekitar 3-5% dapat saya
jabarkan seperti dibawah ini :
Catatan :
- Truck Mixer kapasitas 5 m3
- Pekerjaan pondasi dan sloof, lalu lintas gerobak dan isi gerobak akan sangat mempengaruhi banyaknya readymix yang terbuang kemungkinan sisanya bisa melebihi angka diatas.
- Pekerjaan kolom sisa 0.1 m3 bisa dikatakan angka maksimum dengan menggunakan bucket
- Pekerjaan balok dan pelat sisa terjadi pada akhir pengecoran dan sepanjang pipa
Contoh perhitungan volume
pengecoran dan readymix yang dipesan :
Perkiraan volume 25 m3 dikalikan faktor terbuang, dibagi kapasitas
truck mixer 5 m3 dikalikan dengan faktor sisa 0.1 – 0.25 m3
Readymix : 25m3
Kap. Truck mixer : 5 m3
Faktor sisa : 25/5 = 5x0.25 = 1.25
m3
Volume lapangan : 25
– 1.25 = 23.75 m3
Maka
volume tempat pengecoran perlu yang anda persiapkan antara 23 – 25 m3. Jika
faktor sisa melebihi dari angka diatas maka perlu ditingkatkan pengawasannya dan
atau metode kerjanya jika volume terpasang kurang dari angka diatas maka kemungkinan kapasitas truck
mixer tidak sampai 5 m3.
0 komentar:
Posting Komentar