JANGAN
KATAKAN PROYEK
ANDA SUKSES JIKA
SISA MATERIAL (STOK BESI) ANDA MENUMPUK
1 BATANG BESI YANG TIDAK DIGUNAKAN
(SISA) = UNCASH
BENEFIT
(KEUNTUNGAN DALAM STOCK BARANG).
1 POTONG SISA BESI (BERAPAPUN
PANJANGNYA) = UNCASH
BENEFIT
(HARGA BESI TUA)
UNTUK MENJADIKANNYA CASH BENEFIT ADA
SEJUMLAH COST YANG PERLU ANDA KELUARKAN
SEMAKIN TINGGI UNCASH BENEFIT SEMAKIN TINGGI COST
YANG HARUS DIKELUARKAN
Jika harga besi 9500 per kilo maka (lihat tabel)
* harga adalah ilustrasi
“Ini besi saya yang beli pak!.
Saya mau ndak ada sisa…” Ini adalah ungkapan yang pernah saya dengar dari salah
seorang pimpinan ketika saya menghitung pembesian.
Memangnya gimana sih cara menghitung besi? Seperti yang banyak saya temui adalah menghitung berat besi dan konversi beratnya ke batang. Nah selesai.
Tapi tidak dengan pimpinan saya tadi, saya tidak hanya menghitung beratnya tapi juga batangnya, sisa pemotongannya, semua harus jelas, laporan dalam bentuk rekap pembesian plus sisa pemotongannya. Duh mumet…
Mulanya memang berat bagi saya sebab ini sudah menyangkut BBS (Bar Bending Schedule) dan ini baru bagi saya. Dan setahu saya masih ada perusahaan sekelas BUMN yang tidak ada tenaga BBSnya atau sedikit sekali perusahaan yang memiliki tenaga BBS.
Dari semua proyeknya hampir tidak ada sisa besi yang utuh dan itupun dalam potongan kecil. Dari tabel diatas anda dapat lihat berapa nilai sisa untuk setiap batangnya.
Saya sendiri tidak tahu seberapa pentingkah peran seorang Bar Bending Schedule pada perusahaan konstruksi. Tapi menurut saya sangat naif jika tidak ada.
Misalkan anda hitung besi secara parsial menurut urgensi proyek, pekerjaan pondasi dan sloof, berikutnya kolom, balok dan lantai dan akhirnya anda dapat nilainya 100. Dan BBS juga ngitungnya 100 dari awal sebelum proyek dimulai, terus dimana letak bedanya.
Bedanya ada pada harga perkilonya. Beli 100 dengan cicilan dengan beli 100 tanpa cicilan akan beda harga per kilonya dan akan ada penambahan dari ongkos kirim dan bongkar muatnya.
Dengan menggunakan tenaga BBS tidak sebatas mengetahui seberapa batang kebutuhan dan panjang sisanya tapi dapat membuat perencanaan besi lebih teliti, dapat mensupplay semua kebutuhan besi, mengganti diameter. (lihat tulisan Harga besi Turun!!).
Menurut beberapa penelitian yang dilakukan material besi merupakan yang memberikan nilai sisa paling tinggi diantara sisa material lainnya sekitar 30 – 45% dari total nilai sisa. Cukup besar.
PENTING!!! JANGAN SISAKAN STOCK MATERIAL ANDA Gunakan panduan untuk menghitung pembesian anda dalam bentuk batang.disini
Keterangan :
- Untuk Hitungan nomor 1 digunakan besi sepanjang 1.35 m sebanyak 798 potong dibutuhkan 100 batang besi dan bersisa 1.20 m x 99 potong dan 3,90 m x 1 potong
- Jika hitungan nomor 2 jika digunakan sisa potongan 5.50 m x 65 potong maka besi yang dibutuhkan adalah 68 batang dan bersisa 1.20 m x 67 potong dan 9.30 m x 1 potong dan sisa dari 5.50 m, 0.10 m x 65 potong
- Untuk hitungan nomor 3 penggunaan besi sepanjang 40.25 m sebanyak 84 dengan bengkok ujung besi 0.10 m dan overlap 0.40 m dibutuhkan besi 294 batang diambil 42 batang besi untuk dipotong 5,55 m x 84 potong dan bersisa 0.90 m x 42 potong.
- Jika hitungan Nomor 3 digunakan sisa besi 5.75 m x 45 potong maka besi yang dibutuhkan adalah 272 batang dan diambil 20 batang untuk dipotong 5,50 x 39 potong dan bersisa 0.90 m x 19 potong dan 6.45 m x 1 potong dan sisa dari 5,75 m, 0.20 m x 45 potong.
- Banyak batang yang dipergunakan antara nomor 1 dan 2, antara nomor 3 dan 4 dipengaruhi oleh pemakaian besi sisa. Penggunaan besi sisa potongan ini juga mempengaruhi banyaknya sisa pemotongan (sisa 1)
- Hitungan nomor 3 dan 4 dipakai untuk menghitung panjang balok, panjang pelat, panjang jembatan, jalan beton, dll.
1 komentar:
link tidak bisa dibuka
mohon konfirm file link yang baru, terimakasih.
sangat membantu
Posting Komentar